P2MIProjo.com – Sebanyak 118 mahasiswa ataupun alumni di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) dilepas Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk bekerja ke Jepang. Kepala BP2MI Benny Ramdhani mengatakan, ratusan mahasiswa dan alumni tersebut bekerja di Jepang melalui skema Specified Skilled Workers atau SSW.
“Ini adalah adalah kerjasama pertama kali dan bersejarah yang dimana, kita lepas adalah para alumni dari perguruan tinggi untuk bekerja sebagai PMI (pekerja Migran Indonesia) di Jepang,” ucap Benny dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga:
Presiden AIPA dan DPR Punya Peran Besar Bawa Isu Pekerja Migran di KTT ASEAN
Benny menjelaskan, peluang kerja di luar negeri sangat besar dan terbuka lebar untuk anak-anak bangsa yang mau berkarir di luar Indonesia. Dia pun meminta kepada anak muda, khusunya yang sedang mencari pekerjaan untuk dapat merubah pemikiran soal bekerja di luar negeri.
“Jadi jangan menganggap menjadi PMI itu sebagai pekerja rendahan atau selalu orang-orang yang dikelompokkan dan selama ini membuat masalah. itu enggak. Jadi mereka ini adalah pejuang keluarga, orang-orang hebat yang berani meninggalkan tanah, air kampung halaman, dan orang-orang tercinta,” ujarnya.
Baca juga:
Christina Aryani Dorong Implementasi Tegas UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
Selain itu, kata Benny, para PMI juga merupakan seorang pahlawan devisa bagi Indonesia. “Mereka juga menyumbangkan dari hasil pendapatan untuk negara, mereka ini penyumbang Devisa terbesar kedua setelah sektor migas dengan nilai sekitar Rp159,6 triliun setiap tahunnya,” ujarnya
Oleh karena itu, Benny berpesan kepada para PMI agar bekerja di luar negeri dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran yang bisa diambil
Baca juga:
Jokowi: Kekerasan di Myanmar harus Dihentikan dan Rakyat harus Dilindungi
“Pesan saya tidak hanya bagaimana bekerja di negara yang memberikan kita perlindungan dan gaji tinggi, tapi juga bagaimana transfer obsnolage, ini negara maju, punya teknologi yang sangat luar biasa,” katanya