P2MIProjo.com – Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) Al-Royyan Cahaya Mandiri ikut menyukseskan program pemerintah mempersiapkan pekerja migran Indonesia melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) atau One Channel System’.
BLK-LN Al-Royyan Cahaya Mandiri telah memberikan berbagai pelatihan kepada calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang akan di tempatkan di negara Saudi Arabia.
Kepala BLK-LN Al-Royyan Cahaya Mandiri Eneng Fitri Mulyawati mengatakan, puluhan CPMI yang mendapat pelatihan ditempatnya telah lulus uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
“Ya, puluhan kandidat CPMI sudah lulus uji kompetensi dan mendapat sertifikat dari BNSP,” jelasnya.
Eneng Fitri berharap, para CPMI yang sudah lulus uji kompetensi dan bersertifikat BNSP dapat bekerja dengan baik di negara penempatan.
“Kami (BLK-LN Al-Royyan Cahaya Mandiri) siap mendukung penuh program penempatan PMI secara resmi/legal melalui SPSK. Jika SPSK berjalan dengan baik, pengiriman PMI ilegal pasti dapat diminimalisir,” ucapnya.
Sementara Ketua Divisi Arab Saudi, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI), Anggi Muhammad Nur meyakini penempatan cpmi melalui SPSK dapat berjalan meski banyak kendala baik di sistem maupun cibiran dari kelompok mafia penempatan PMI Nonprosedural.
“Ya namanya pilot projects. SPSK dengan menggunakan Aplikasi Siap Kerja ini kan masih baru, jadi banyak memerlukan penyesuaian.Tapi kami (APJATI) selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk percepatan penempatan CPMI melalui SPSK ini,” jelasnya.
Tentunya, masih kata Anggi, jika proses penempatan PMI secara prosedural atau resmi melalui SPSK mendekati pemberangkatan, akan semakin banyak yang ingin menjatuhkan atau menggagalkan.

Namun demikian, kami (Apjati), tetap fokus untuk mendukung dan menyukseskan program pemerintah demi keselamatan para pekerja migran Indonesia.
“Oleh karena itu, kami tetap fokus dan menjalankan sesuai program pemerintah. Sehingga proses persiapan penempatan CPMI melalui SPSK sudah mendekati tahap akhir. Para CPMI yang dipersiapkan untuk bekerja di Arab Saudi sudah melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan pemerintah. “CPMI sudah lulus uji kompetensi dan sudah di lengkapi BNSP tinggal pengajuan pembuatan paspor dan kelengkapan lainnya setelah terpenuhi semua, barulah CPMI siap diberangkatkan,” terangnya.
Anggi berharap, para CPMI yang sudah dipersiapkan sesuai program pemerintah ini dapat diberangkatkan ke Arab Saudi setelah hari raya Lebaran.
“Semoga setelah Lebaran sekira 50an CPMI sudah dapat diberangkatkan. Dan ini akan menjadi Gong pertama penempatan CPMI ke Arab Saudi secara Prosedural atau resmi menggunakan SPSK, Sehingga penempatan PMI secara Nonprosedural dapat diminimalisir,” tutup Anggi.