P2MIProjo.com – Dalam rangka menyebarluaskan informasi peluang kerja luar negeri, khusunya terkait dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Program Government to Government (G to G) ke Jepang untuk jabatan Perawat Medis dan Perawat Lansia serta Program G to G Perawat ke Jerman, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Kalimantan Selatan (BP3MI Kalsel) bekerjasama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palangkaraya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk Peluang Kerja Luar Negeri Sektor Kesehatan, Rabu (8/3).
Sosialisasi yang dilaksanakan di Ruang Kuliah Umum Poltekkes Kemenkes Palangkaraya ini dihadiri oleh puluhan alumni dan mahasiswa tingkat akhir Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan dan Diploma III Keperawatan. Hal menarik pada kegiatan yang digelar secara hybrid (luring dan daring) ini adalah turut sertanya para orang tua alumni dan mahasiswa mengikuti sosialisasi dari awal hingga akhir.
Baca juga:
PT Putri Samawa Mandiri Angkat Bicara Soal Aduan 18 CPMI ke DPRD Lombok Timur
Direktur Poltekkes Kemenkes Palangkaraya, Mars Khendra Kusfriyadi, dalam sambutannya pada pembukaan acara menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan sosialisasi peluang kerja luar negeri ini di kampus mereka.
“Kami sangat menyambut baik atas dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini karena dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para alumni dan mahasiswa terkait peluang kerja luar negeri, khususnya untuk sektor kesehatan yang memang sangat relevan dengan kualifikasi pendidikan alumni dan mahasiswa kami. Selain itu, kami juga sengaja mengundang para orang tua alumni dan mahasiswa dengan harapan mereka juga mendapatkan informasi terkait kesempatan kerja dan seluk-beluk bekerja di luar negeri, sehingga nantinya dapat memberikan dukungan dan restu kepada putera-puterinya yang memiliki minat untuk bekerja ke luar negeri.” ungkapnya
Direktur Poltekkes juga menyampaikan bahwa alumni serta mahasiswanya sangat membutuhkan informasi perihal kesempatan kerja di luar negeri ini, mengingat bahwa persaingan kerja untuk sektor kesehatan semakin kompetitif baik di dalam negeri terlebih di luar negeri. Menyikapi hal tersebut, Poltekkes Kemenkes Palangkaraya secara kelembagaan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas alumninya. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan membuka kelas khusus internasional dalam waktu dekat ini. Ia mengharapkan bahwa melalui hal tersebut serta kerjasama intensif dengan BP3MI Kalsel akan semakin meningkatkan minat alumninya untuk dapat mengisi kesempatan-kesempatan kerja di luar negeri.
Baca juga:
19 PMI Non Prosedural Kena Ciduk Lanal Tanjung Balai Asahan, 2 Orang Kabur ke Hutan Bakau
“Kami juga sangat berharap agar sosialisasi peluang kerja luar negeri ini dapat diselenggarakan secara berkala di Poltekkes Kemenkes Palangkaraya, khususnya pada momentum wisuda maupun pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) agar nantinya sebelum memulai perkuliahan, para mahasiswa baru pun telah memiliki pemahaman bahwa menjalani karir di bidang kesehatan tidak hanya di dalam negeri saja namun juga terbuka luas kesempatan untuk berkarir di luar negeri” harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BP3MI Kalsel, Hard Frankly Merentek, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa saat ini pemerintah melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengupayakan untuk semakin meningkatkan penempatan PMI formal-profesional di luar negeri. Salah satu yang menjadi prioritas adalah penempatan PMI pada sektor kesehatan khususnya melalui Program G to G ke Jepang dan Jerman.

“Penempatan PMI Program G to G ini memiliki banyak kelebihan, selain tentu saja aman karena merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang dan Jerman, gaji yang ditawarkan juga relatif tinggi, serta yang tidak kalah penting adalah transfer pengetahuan dan transfer teknologi yang dapat diperoleh apabila bekerja di luar negeri khusunya di Jepang dan Jerman” terangnya.
Kelebihan lainnya dari program G to G ini, diuraikan Hard Merentek kepada para peserta sosialisasi, adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh para calon kandidat tergolong murah sebab sebagian besar pembiayaan penempatan telah ditanggung oleh pemerintah kedua negara yakni Jepang dan Jerman.
Plt. Kepala BP3MI Kalsel kemudian memberikan penjelasan secara detail perihal mekanisme pendaftaran dan juga alur proses penempatan PMI Program G to G Jepang Batch XVII yang pendaftarannya telah dibuka sejak tanggal 15 Februari sampai dengan 16 Juni 2023 dan Program G to G Jerman Batch III yang juga telah dibuka mulai tanggal 17 Februari hingga 30 April 2023 mendatang.
Tak lupa, ia juga berpesan kepada para alumni dan mahasiswa yang hadir tentang pentingnya untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan keahlian sekaligus meningkatkan penguasaan bahasa asing terutama bahasa negara-negara penempatan yang diminati untuk bekerja.