Handoko: Projo Muda Jadi Warna Baru dan Trigger Untuk Bangsa Indonesia ke Depan

P2MIProjo.comDewan Pengurus Pusat (DPP) Projo telah menandatangani SK Projo Muda selaku Organisasi sayap. Kini, relawan Projo memiliki 3 Organisasi sayap yakni Republik Cyber Projo (RCP), Satuan Tugas Peduli Pekerja Migran Indonesia (Satgas P2MI) Projo dan Projo Muda.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo Handoko berharap, Projo Muda mampu menjadi kekuatan baru dari Projo baik dalam relasi dan mendeteksi perkembangan di kalangan anak muda atau di generasi milenial saat ini.

“Kita perlu persiapkan anak muda secara khusus. Dan Projo Muda menjadi warna baru yang bisa menjadi trigger dalam dinamika baru di Projo serta menjadi kekuatan baru bagi bangsa ini,” pesannya sebelum menandatangani SK Projo Muda, Rabu (1/2/2023).

Handoko meminta Projo Muda untuk melakukan kegiatan atau program dengan gaya atau stylenya sesuai anak muda tanpa harus menunggu perintah.

“Jika Projo Muda memiliki program kerja tak perlu menunggu perintah tapi eksplor aja yang penting tahu garisnya dan jelas. Setia di Garis Rakyat. Sama seperti berbagai kegiatan yang dilakukan Satgas P2Mi Projo. Sehingga kehadiran Projo Muda menjadi memberi warna baru dengan karakter yang ada mampu menorehkan prestasi besar bagi bangsa ini,” tambah Handoko.

Ketua Satuan Tugas Peduli Pekerja Migran Indonesia (Satgas P2MI) Projo, Sinnal Blegur menyambut baik terbentuknya Projo Muda. “Kami sangat senang dengan bergabungnya Projo Muda dan berharap bisa bahu-membahu dalam membangun bangsa ini. Projo Muda juga dapat menjadi mata dan telinga kami (Satgas P2MI Projo) dalam mencari dan memberikan informasi khususnya pekerja migran. Selamat bergabung,” ungkapnya.

Baca juga:

Satgas P2MI Projo Desak Pemerintah Cabut Izin PT yang Terlibat Penempatan CPMI Non-prosedural

Sementara Febrio Martha Mustofa yang didapuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo Muda memaparkan berbagai pandangannya hingga bergabung dalam organisasi.

“Alasan utama saya bergabung lantaran kegelisahan kami dengan partisipasi anak muda Indonesia yang sangat rendah di politik sehingga saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam sikap apolitis sehingga politik Indonesia hari ini menjadi terkesan kotor, buruk dengan seluruh kejelekan-kejelekannya. Kita tahu sebenarnya jika di dalami politik juga tidak semenakutkan itu, tapi anak muda Indonesia sekarang sudah terlanjur melihat potret politik Indonesia hari ini yang begitu sehingga mereka memilih untuk menarik diri dari keterlibatan dalam proses politik itu,” ucapnya Rabu (2/2/2023) di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan.

Febrio yang akrab dengan panggilan Roy di kalangan anak muda ini berharap, anak muda Indonesia kedepan lebih melek politik dan berpartisipasi dalam melihat politik Indonesia.

Oleh karena itu, sambungnya, Projo Muda sudah mempersiapkan dan mendesign beberapa kegiatan seperti deklarasi, pentas musik di beberapa kota untuk memberikan potret politik yang lebih riang gembira kepada anak-anak muda yang ada di kota-kota besar.

Projo Muda juga akan menggelar diskusi dalam pentas musik untuk menarik minat generasi muda untuk lebih berpartisipasi dalam politik. Sehingga generasi Muda melek politik,” ungkapnya.

Dalam melakukan pendekatan politik dikalangan generasi muda, Projo Muda melakukan pendekatan politik dalam bentuk yang paling kekinian, tidak lagi menggunakan gaya berpolitik jargon melainkan lebih fokus aksi dilapangan yang bersentuhan langsung dengan anak muda untuk mencari tahu apa yang digemari anak muda saat ini.

Baca juga:

Gerebek Sindikat Ilegal di Bogor, BP2MI Selamatkan 6 CPMI Non-prosedural dari Penampungan

“Dari situ kami menyelipkan pesan-pesan politis yang merangsang anak-anak muda untuk terlibat lebih jauh dalam proses politik tidak hanya dalam bentuk elektoral tetapi juga memancing keberanian anak-anak muda untuk lebih vokal dalam menyampaikan aspirasinya. Jika kemarin banyak organisasi yang berbicara soal anak muda tetapi hanya menjadikan anak muda sebagai objek dari kontestasi elektoral mereka. Projo Muda hadir tidak untuk itu melainkan mengajak anak muda lebih terlibat aktif dan tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai pelaku dalam politik,” tegas Anggota DPRD Lampung ini.

Sementara Ketua Umum Projo Muda, Yudi Ariesta Chandra mengatakan ada fenomena baru dalam dunia perpolitikan saat ini. Dimana masyarakat dapat berpartisipasi lebih jauh dalam berpolitik.

Projo adalah fenomena baru, dimana kita lihat yang tadinya ketika bicara kebijakan, politik itu ranahnya partai, ternyata masyarakat juga bisa berpartisipasi lebih jauh. Bahasa sederhananya, tadi seorang menteri itu hanya berbicara profesional atau partai politik ternyata ada background dari masyarakat dari kekuatan politik masyarakat non partai yang bisa masuk dalam pemerintahan. Ada kesempatan yang dibuka oleh negeri ini untuk lini masyarakat khususnya relawan. Dan fenomena baru ini yang kita tangkap,” kata Yudi menjelaskan alasannya bergabung.

Ia juga menyampaikan kegelisahannya melihat banyak generasi muda Indonesia yang masih apolitis meski ada anggota-anggota dewan dan pimpinan daerah dari anak-anak muda.

Brosur Prima Tour
Brosur Prima Tour

“Masih banyak anak-anak muda yang apolitis. Nggak usah jauh-jauh misalnya kita melihat podcast temen-temen, para content creator itu jika bicara politk ah jangan nyerempet-nyerempet kesitu padahal hajat hidup dan masa depan mereka ditentukan oleh keputusan politik. Jadi kita ingin memasifkan dan mendorong anak-anak muda yang tadinya enggan bicara politik untuk lebih berani bereksprersi karena pemerintahan kali ini memberikan kesempatan untuk itu tinggal kita mau atau tidak menggunakan kesempatan itu. Kita pikir Projo memberikan ruang itu makanya kita pilih bergabung di projo,” tegasnya.

Projo Muda ingin menjadi Plattform untuk mengakselerasi atau memasifkan partisipasi anak muda dalam proses demokrasi dengan gaya kekinian. “Karena saat ini ada 40-50 persen suara pemilih anak muda jika kita tidak garap serius, tidak dimaintenance dengan baik maka akan lose atau hilang. Karena itu kita ingin menggalakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya langsung ke masyarakat “Gue Anak Muda Gue Konkrit“. Kita ingin menggaet anak-anak muda untuk berani tampil menyuarakan aspirasinya. Karena itu Tagline Projo Muda adalah Muda, Mengabdi, Mendunia. Projo Muda sudah membentuk beberapa koordinator dibeberapa wilayah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara dan Papua. 7 korwil lagi akan membentuk pengurus di propinsi dan kabupaten kota tentunya dengan berkoordinasi dengan senior-senior projo yang berada di wilayah tersebut,” tegasnya.

Kepengurusan Projo Muda berasal dari berbagai kalangan, baik laki-laki maupun perempuan. Mulai dari pengusaha muda bahkan masih kuliah namun sudah berbisnis dan sudah mulai establish, seniman, aktivis, tenaga kesehatan dokter, perawat, bidan dan anggota dewan.

“Untuk isu kesetaraan gender, Projo Muda juga sudah memberikan mempercayakan perempuan untuk berada dalam posisi di kepengurusan pusat sampai daerah seperti Ketua Bidang, Koordinator Wilayah, Wakil Bendahara Umum. Wakil Sekjen bahkan Wakil Ketua Umum,” tutup Ketua Umum Projo Muda, Yudi Ariesta Chandra.

Related

Polres Bengkalis Ciduk 1 Orang Otak Pengiriman 30 PMI Non Prosedural ke Malaysia

P2MIProjo.com - Polres Bengkalis dan Polsek Bukit Batu telah...

Cegah TPPO, Imigrasi Serang Bentuk Dua Desa Binaan di Wilayah Rawan PMI Non Prosedural

P2MIProjo.com - Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Serang...

Menko PMK Sebut Masih Banyak Kasus TPPO Belum Terungkap

P2MIProjo.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan...

Kepala BP2MI Dinilai Tak Paham Sejarah Tata Kelola Penempatan PMI ke Timur Tengah dan Tak Becus Jalankan Perintah UU No.18 Tahun 2017

P2MIProjo.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Komisi Nasional Lembaga...

KBRI Moscow Bantu Pemulangan Seorang PMI Ilegal yang Ngaku Disekap dan Dikunci di Apartemen oleh Agennya

P2MIProjo.com - Seorang WNI bernama Rahmat Kurniawan Abadi mengaku...