P2MIProjo.com – Indonesia berharap Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bisa segera menyelesaikan persoalan pekerja migran Indonesia seperti yang telah dijanjikan.
“Sekarang ada perubahan politik di Malaysia. Pak Anwar Ibrahim sudah menjadi Perdana Menteri dan disambut dengan euforia di Indonesia. Ada satu optimisme bahwa (kondisi) akan lebih baik di bawah kepemimpinannya,” kata Dubes RI di Kuala Lumpur, Hermono, dilansir Tempo.co Jumat malam, 13 Januari 2023.
Ia mengatakan hal itu saat berkumpul bersama sejumlah tokoh dan praktisi pers dari berbagai media massa Malaysia di Wisma Duta, Kuala Lumpur.
Menurut Hermono, ada harapan sangat tinggi masyarakat Indonesia terhadap Malaysia di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim. Alasannya sangat sederhana, karena masyarakat menganggap sosok Anwar dekat dan memahami Indonesia.
Baca juga:
Bertemu Jokowi, Anwar Ibrahim Tak Mau Hubungan Indonesia-Malaysia Rusak Karena Kasus PMI
Kedekatan itu juga PM Anwar Ibrahim sampaikan berulang kali ketika melaksanakan kunjungan resmi ke Jakarta pada 8-9 Januari lalu, katanya.
“Bahkan kalau kita lihat pidatonya di Jakarta kemarin, berulang kali Datuk Seri Anwar Ibrahim sampaikan ini kunjungan sentimentil. Ada (juga) dia katakan berutang budi dengan teman-temannya di Indonesia,” ujar Hermono.
“Semasa dia disingkirkan dia banyak dibantu dengan teman-temannya di Indonesia,” katanya menambahkan.
Hermono mengaku kaget saat PM Anwar Ibrahim mengatakan akan menyelesaikan masalah PMI sebelum Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi ke Malaysia pertengahan tahun ini.
“Saya kaget juga itu, di satu sisi ada janji Perdana Menteri bahwa beliau berkomitmen selesaikan masalah itu. Dia sampaikan sendiri. Dia sampaikan ke Presiden (Joko Widodo),” ujar Hermono.
Menurut dia, akan menjadi persoalan kalau janji tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik.

“Ini yang saya terus terang khawatir kalau janji ini tidak terpenuhi akan terjadi defisit kepercayaan luar biasa,” katanya.
Karena itu, menurut dia, akan sulit membangun kepercayaan publik Indonesia kalau tidak ada hasil yang cepat, mengingat di masa lalu ada persoalan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berjanji bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Negeri Jiran dalam rentang dua hingga tiga bulan ke depan.
“Saya pikir beri [waktu] 2-3 bulan saya mampu [menyelesaikan masalah TKI],” kata Anwar dalam wawancara eksklusif CNN Indonesia TV, Jumat (13/1).