P2MIProjo.com – Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Sulawesi Utara menempatkan ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara-negara penempatan.
“Tahun ini sebanyak 322 warga Sulawesi Utara yang berangkat bekerja ke luar negeri,” kata Kepala BP2MI Sulawesi Utara, Hendra Makalalag, dilansir Tribunsulut Minggu lalu.
Katanya, ratusan PMI itu ditempatkan di sejumlah negara tujuan.
Diantaranya, Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia, Papua New Guinea, Arab Saudi dan Polandia.
Menurut Hendra, para pekerja ini ditempatkan pada sektor yang berbeda-beda.
Ada yang ditempatkan di sektor kesehatan sebagai careworker, sektor pertambangan, kehutanan, manufaktur, pariwisata, dan lain-lain.
Ia berharap tahun 2023 angka PMI yang ditempatkan meningkat.
Saat ini, BP2MI Sulawesi Utara menunggu pengumuman kelulusan akhir beberapa pemuda Sulut dan Gorontalo pada program G to G (Government to Govornment) Jerman.
Baca juga:
Sosialisasi SPSK di Cianjur, PT Jasebu dan PT Hosana Dilirik 60 Pendamping Kerja
Dan tahun depan, BP2MI rencananya akan membuka kembali program G to G Korea Selatan dan G to G Jepang.
Selain itu ada beberapa negara sudah membuka peluang kerja bagi orang Indonesia, antara lain ke New Zealand dan Slovakia.
“Saya yakin di tahun 2023 angka penempatan kami juga pasti akan bertambah,” kata Hendra.
Menurut Hendra, hal ini tidak lepas dari sosialisasi yang dilakukan unit kerja yang ia pimpin.
Sepanjang tahun 2022, BP2MI banyak melakukan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri di beberapa kabupaten/kota di Sulut.
Beberapa dia antaranya di Minahasa Raya, Bolaang Mongondow Raya, hingga ke Gorontalo.
“Belum lagi sosialisasi melalui media sosial yang gencar kami lakukan agar warga Sulut paham tentang peluang kerja dan prosedur kerja ke luar negeri,” jelasnya