P2MIProjo.com – Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah berjanji akan terus melakukan monitoring terhadap pekerja migran Indonesia yang berada di Timur Tengah. Nantinya pemerintah akan menerapkan One Channel System, agar perlindungan pekerja menjadi lebih baik. “Akan tetap dimonitor oleh perwakilan kita,” kata Ida saat melakukan kunjungan kerja di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (22/12/2022).
Menurut dia, saat ini kementerian telah menyiapkan sistem baru dalam penempatan pekerja, yakni One chanel system. Hal ini dilakukan unuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja yang ada di luar negeri melalui satu kanal.
Di sisi lain Ida mengatakan, saat ini Indonesia mendapatkan bonus demografi yang harus dimanfaatkan untuk melakukan pembangunan nasional. Harapannya mereka yang ada pada usia produktif bisa menjadi penggerak pembangunan.“Tenaga kerja harus dibekali dengan skill dan kompetensi. Bonus demografi ini harus benar-benar memberikan bonus pembangunan,” katanya.
Untuk itulah para pemuda harus menyiapkan sejak dini, dengan membekali ilmu dan keterampilan. Mereka harus mampu mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Baca juga:
Satgas P2MI Projo Pantau Bandara Soetta, 64 CPMI Gagal Berangkat ke Timur Tengah
Sebelumnya, Kementrian Ketenagakerjaan berhasil menyelamatkan 64 Orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan diberangkatkan secara Non prosedural ke Arab Saudi di Bandara Soekarno-Hatta.
“Awalnya ada 63 kemudian terdata 1 orang lagi semuanya ada 64 orang, para CPMI tersebut rencananya akan di terbangkan menggunakan Maskapai Oman Air dengan nomor penerbangan WY 0850 pukul 14.55 WIB dengan negara tujuan Dubai dan Arab Saudi,” kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor kepada P2MIProjo.com, di Bandara Soekarno-Hatta usai menemui para CPMI, Kamis (15/12/2022) malam.
Setelah saya sampling kata Afriansyah menjelaskan, dari 64 orang yang akan diberangkatkan ke Timur Tengah secara non prosedural menggunakan Visa Turis padahal mereka mengaku akan bekerja disana. Para CPMI tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Banten, Serang, Jabar, Cirebon, Indramayu dan Jawa Tengah.
Ketika ditanya PT atau Agen yang hendak memberangkat para CPMI tersebut, Wamenaker Afriansyah Noor yang akrab disapa Bang Ferry mengaku masih melakukan pendalaman serta penyelidikan bersama stakeholder terkait.
“Nah… ini persoalan karena tidak ada 1 pun CPMI menyebutkan nama PT, makanya kita minta pihak kepolisian, Imigrasi dan Kemnaker akan mencari siapa sumber ini dan PT mana saja yang memberangkatkan mereka,” ucap Ferry.
Ferry menilai bahwa rencana pemberangkatan 64 orang CPMI ke Timur Tengah merupakan jaringan mafia yang hebat. “Kayaknya jaringannya hebat. Ini jaringan mafia dan mafianya rapih,” tegas Ferry.