P2MIProjo.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berpesan hingga tiga kali kepada pekerja migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan secara resmi ke Korea Selatan melalui program kerja sama antarpemerintah (G to G) untuk tidak lupa menabung.
“Jangan nanti mentang-mentang sudah di Korea (Selatan), yang dibeli handphone yang bagus. Itu konsumtif, hati-hati, beli pakaian-pakaian yang bagus-bagus, yang bermerek. Ditabung, ditabung, ditabung,” ujar Jokowi sebelum melepas keberangkatan PMI Program G to G Korea Selatan di Kelapa Gading, dikutip dari Antara news, Senin (17/10/2022).
Jokowi tidak mau uang yang dihasilkan dari kerja keras PMI di Korea Selatan terbuang percuma untuk benda-benda yang tidak produktif atau mendatangkan pemasukan kembali.
Presiden juga mengingatkan kepada pekerja migran Indonesia (PMI) untuk menabung dari gaji yang diterima di Korea Selatan agar bisa membeli rumah terlebih penghasilan yang diterima lebih tinggi dari gaji pokok menteri.
“Gaji pokok menteri itu Rp19 juta, tidak percaya tanya ibu Ida (Fauziyah), ibu Menteri Ketenagakerjaan, gajinya Rp19 juta. Saudara-saudara gajinya Rp22 juta,” kata Jokowi.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menambahkan, seluruh PMI memiliki harapan besar di awal untuk bekerja di luar negeri dan kembali ke Indonesia dengan mimpi untuk menyejahterakan keluarganya.
Benny mengingatkan jangan sampai PMI nanti kembali ke tanah air tanpa memiliki apapun, karena tergiur dengan perilaku konsumtif.
Selanjutnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pekerja Indonesia cukup diminati di luar negeri. Tidak hanya Korea Selatan, peminat dari negara-negara seperti Jepang, Timur Tengah dan beberapa negara Eropa juga cukup tinggi sehingga dipersiapkan penempatan sesuai prosedur di Balai Latihan Kerja (BLK).
“Kami persiapkan, kami akan menempatkan mereka (pekerja migran) yang memiliki kompetensi. Kami siapkan keahlian dan kompetensi mereka dan kami pastikan penempatannya itu dilakukan sesuai prosedur,” katanya.