P2MIProjo.com – Ketua DPC Aliansi Srikandi Peduli Perempuan dan Anak (ASPPA) Bogor, Ine Nuraini mengatakan, Satgas P2MI Projo bisa menjadi solusi bagi ASPPA untuk menjaga dan melindungi PMI. Pasalnya, saat kunjungan pengurus ASPPA ke kantor Satgas P2MI Projo, Senin (5/9/2022) di Jakarta Selatan, Ine Nuraini melihat banyak kesamaan antara ASPPA dan Satgas P2MI Projo.
“Motto kami ASPPA memberikan perlindung perempuan dan anak artinya kami peduli kami aware dan kami prihatin dengan yang terjadi kepada PMI. Sama dengan P2MI Projo yang memiliki Visi dan Misi melindungi, mengawal, memberikan edukasi dan semuanya untuk PMI,” ungkapnya Rabu (7/9/2022).
Dalam rilisnya, Ine menceritakan, banyak masyarakat Bogor khususnya wilayah kabupaten, yang mayoritas mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan berkebun berkeinginan untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan ekonomi keluarga mereka dengan cara mencari pekerjaan di luar negeri bahkan menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT).
Baca juga:
Padahal, sudah banyak PMI ilegal yang gagal meraih harapan dan impiannya. Bukan mendapatkan kesuksesan, justru banyak terjadi kasus kekerasan, pelecehan dan intimidasi dari majikan kepada tenaga kerja Indonesia khususnya perempuan.
“Desakan ekonomi dan kuatnya keinginan memperbaiki ekonomi keluarga menjadikan masyarakat nekat untuk tetap bekerja di luar negeri meski tanp pembekalan dan pengetahuan,” katanya.
Ine berkesimpulan, perlunya ASPPA dan Satgas P2MI Projo memberikan pelatihan, informasi dan sosialisasi serta edukasi kepada para calon pekerja migran Indonesia (CPMI) supaya dapat bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi berdasarkan ketentuan yang diberlakukan pemerintah. Sehingga dapat mengurangi pemberangkatan secara ilegal dan meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan.
Dengan pelatihan dan edukasi yang baik dapat terciptanya PMI yang memiliki skill dan wawasan yang baik sehingga para TKI/PMI bisa menjadi Duta Wisata. “Mereka (PMI) harus diberikan wawasan yang luas dan dilatih untuk menceritakan kekayaan alam, budaya, keindahan serta tempat-tempat bersejarah di daerah asal mereka masing-masing. Mereka bisa jadi Duta Wisata dan mempromosikan potensi yang ada di daerahnya masing-masing dengan cara berinteraksi di tempat mereka bekerja,” terang Ine.
Baca juga:
Misalnya, kata Ine, PMI asal Bogor dapat mempromosikan Kebun Raya Bogor yang dibangun pada tahun 1754 dan letaknya di sekitar Istana Bogor. Ada juga tempat berdirinya Kerajaan Tarumanegara, ada prasasti milik Raja Prabu Surawisesa dari Kerajaan Sunda atau Kerajaan Pasundan Serta berbagai makan khas Bogor.
Oleh karena itu, ASPPA berharap, kunjung ke kantor Satgas P2MI Projo dapat memperkuat perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia khususnya pekerja wanita dan dapat menciptakan PMI sebagai Duta Wisata yang memiliki skil dan wawasan yang luas.
“Tuhan sudah menunjukan jalan untuk bertemmu dengan Satgas P2MI Projo. Mudah-mudahan bisa membuahkan hasil yang baik kedepannya dengan memberikan pelatihan dan edukasi yang baik sehingga mereka (PMI) bisa menjadi Duta Wisata bukan melulu sebagai PRT,” tutupnya